Thursday, April 02, 2015

Satu April Dan Aku Kehilangan Puisi

Kita menulis di udara
tentang kemarahan
sebal
kecewa dan putus asa
betapa penguasa punya neraca baru dalam menimbang nilai-nilai
di sampingnya neraca para saudagar lebih berat
menyukat angin
dan pecahannya dalam persen-persen yang tidak kita fahami.

Menuju negara maju, kata mereka
pun begitu aku terlalu ragu
apakah neracanya bagi maju yang mereka katakan
adakah kami juga bakal maju bersamamu?
atau, oh ya, aku lupa
mereka punya neraca baru yang pandai menimbang
segala nilai dan persen-persen
di hujungnya jangan kaulupa minta resit.

Hujan senja satu April
aku melihat hadapan berbalam-balam dan samar
melihat kita dan diriku
dinilai dalam persen-persen
di atas neraca baru penguasa
dan para saudagar.


Subang Jaya
1 April 2015

No comments: