Sewaktu kau berjalan di
bawah pohon-pohon ru rendang
cahaya matahari jatuh
jarang-jarang
menimpa tubuhmu yang
semakin jauh – mengecil
sebelum hilang dari
pandangan.
Lorong yang kau pijak
menjadi rindu serentak dendam
Hati;
dari pandangan cinta yang
pernah berjejak
– semakin berjarak.
Adalah bayang-bayangmu yang
menghantarku
ke meja tulis – mengarang puisi
bersama ucapan salam yang
kaukirim
lewat cahaya matahari
yang jatuh jarang-jarang
seperti jua rindumu
yang sering muncul
terkadang hilang.
Klang
3 Jun 2015