(1)
Kita kian sampai ke penghujung
Di sekitar, tutur kata kian murung
Kau yang merenung
Aku yang terpasung
Sepi menghiris hari
Melewati senja,
genggam tanganmu lerai di hujung jari.
4:21 AM - 4 Dec 2017
(2)
Kita sama-sama tahu
Esok tidak terbit seperti yang kita mahu
Tetapi asalkan aku memilikimu hari ini
Masa depan telah pun tertangguh
Dan jarak termansuh
Kau-aku satah-satah dimensi
Kita menafi segala sehingga infiniti.
7:39 AM - 16 Dec 2017
(3)
Kita tersenyum menuruni
anak-anak tangga terakhir
Aku memimpinmu perlahan
Dan tertahan
Sebelum kau berpaling bila tiba di muka pintu
Aku tahu
Senyummu lebur
Di bawah redup mata
beberapa titis jernih mula gugur.
5:18 AM - 22 Dec 2017
(4)
Aku ingin membilang titis-titis air matamu
Aku ingin menakung dan membawanya pulang
Aku ingin jadi kertas yang mengelapnya
Aku ingin jadikannya air tawar penyembuh kesedihanku.
8:15 AM - 29 Dec 2017
(5)
Aku mencemburui langit yang mampu menghujankan titis-titis air semahu-mahunya.
Aku mahu jadi bumi yang menakung air; basah dan segar, bau rumput mesra tersebar
Aku lemas dalam kesedihan apabila hujan berhenti Bayangmu hilang seraya mendung dan senja menabiri hari.
6:29 PM - 29 Dec 2017
(6)
Aku mengisi hari terakhir tahun lalu mengingatimu. Mengulanginya hari pertama tahun ini.
Aku menangisi kali terakhir kita bertemu.
Mengenang semula kisah dan memori.
Antara pertama dan terakhir julat masa,
harapku kita tidak berada pada titik-titik berbeza.
7:45 AM - 1 Jan 2018
(7)
Aku sedang memadam baris-baris pudar dari cerita lama tentangmu.
Kusam dan berdebu.
Siapa tahu kau muncul di muka pintu.
Di tanganmu diari dan pena.
Di matamu bayang-bayang dari bulan nan gerhana.
8:02 AM - 2 Feb 2018
(8)
Di manakah kau saat mereka menyambut hari ini?
Tiada dalam gambar.
Tiada di lembar.
Hari berakhir saat aku masih menunggumu.
Mereka beredar dan kau masih tiada di situ.
8:58 AM - 14 Feb 2018
(9)
Selamat pagi, kenangan.
Peluklah aku seperti sepasang kekasih pada hari perpisahan.
Nanti, senja datang dan kau 'kan tenggelam dalam bayang-bayang.
Malam memadam ingatan,
di atasnya pertanyaan demi pertanyaan:
bertemukah kita esok siang?
6:27 AM - 16 May 2018
(10)
Aku bertarung di dunia hingar.
Kau tertinggal di lembar.
Sebelum nasib baik dan kemujuran menarik kita bertemu di meja kenangan.
Memesan secangkir teh o panas buat menghapus dahaga kerinduan.
Melemaskanku dalam dunia sepi.
Agar puisi ini bisa kutulis untukmu sekali lagi.
6:40 AM - 4 Oct 2018
No comments:
Post a Comment