Tuesday, September 11, 2007

Menunggu Bunga

Lorong-lorong rindu
Bersemilir dipuput bayu sendu
Basah di remang-remang detik masa cemburu
Menggenangi aspal kenangan lalu
Penungguan ini sememangnya menderitakan
Walau dihibur penglipur lara penyampai hikayat
Pemain sandiwara cereka bahagia
Penyair madah cinta pujangga dewata
Aku tetap tahu semua itu dusta semata
Mainan rasa pengabur jiwa lara
Sedang bunga rahsia penuh harga wangian semesta
Masih bersembunyi di tamanan larangan kayangan
Begitu segar mekar menjalar terpagar
Terpelihara sejahtera tanpa cela dan cedera
Menunggu seperti aku
Untuk dipetik pahlawan-pelawan juara medan perang nafsu gelora
Yang entah masih ada
Dan aku terus menunggu; seperti dungu
Untuk si bunga idaman jatuh ke ribaku.

No comments: